Kamis, 26 Mei 2011

WORTEL, TELUR dan KOPI

Wortel, Telur dan Kopi, menggambarkan sikap kita dalam menghadapi masalah...Copas berikut ini, mudah-mudahan memberi manfaat.

============================================================================================

Seorang wanita yg baru saja menikah, datang pd ibunya dan mengeluh soal
tingkah laku suaminya. Setelah pesta pernikahan, baru ia tahu karakter
asli sang suami: Keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dsb.

Wanita muda itu berharap orangtuanya ikut menyalahkan suaminya. Namun
betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu
kemudian malah masuk ke dapur, sementara putrinya terus bercerita dan
mengikutinya.

Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih. Sang ibu
menuangkan air panas mendidih itu ke dlm 3 gelas yg telah disiapkan.

Di gelas pertama ia masukkan TELUR. Di gelas kedua, ia masukkan WORTEL.
Dan di gelas ketiga, ia masukkan KOPI.

Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan
hasilnya:
WORTEL yg KERAS menjadi LUNAK, TELUR yg mudah PECAH menjadi KERAS, dan
KOPI menghasilkan aroma yg HARUM.

Lalu sang ibu menjelaskan:
"Nak, MASALAH DLM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH. Namun, bgm sikap
kitalah yg akan menentukan dampaknya".

Kita bisa menjadi:
Lembek seperti wortel.
Mengeras seperti telur.
Atau harum seperti kopi.

Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air... mereka malah berubah
oleh air...
Sementara kopi malah mengubah air, membuatnya menjadi harum...

Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara iman yg berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja.

Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak
kunjung datang?

Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang.
Ada yg menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri.
Ada yg mengeras, marah dan berontak pada Sang Pencipta.
Ada juga yg justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan percaya
padaNYA.

Ada kalanya Tuhan sengaja menunda pertolonganNYA untuk memberi pelajaran
kepada manusia agar percaya, setia, ikhlas, berSYUKUR dan SABAR. O:)

Rabu, 25 Mei 2011

Sabar itu ibarat "Kepala"

"Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak".(Ali bin Abi Thalib)

dari Asep Supriatna 1:48pm May 23

DENDAM POSITIF

Dari milis sebelah..moga ada manfaatnya.

---------------------------------
"Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun40-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya yang kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak di depannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.
Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan: "Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur. "Suara itu berasal dari mulut seorangi insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.

Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajemen Amerika.

Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya:
Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku?
Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur ? Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka?

Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum bagitnya untuk membangkitkan "DENDAM POSITIF".
Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya.

Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya.

Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan. Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur.

Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja?

Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain.
Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya.

Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata; "Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku di masa lalu"

Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini: "Aku ingin berterimakasih padamu dari lubuk hatiku yang paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini".

Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan. Lalu apakah ceritanya sampai disini?

Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab. Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan.

Kini perusahaaan ini menghasilkan 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.

Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.

Tahukah kisah siapa ini? Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.

Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia.

Itulah kekuatan"DENDAM POSITIF" Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita.Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita.

Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya. Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat "Dendam Positif."

(dari buku Dendam Positif karya Isa Alamsyah dan Asma Nadia).

Minggu, 22 Mei 2011

PANTULAN HATI

Suatu hari Su Dong Bo berlatih meditasi dengan posisi duduk saling berhadapan dengan gurunya.

Selesai meditasi, Su Dong Bo bertanya pada gurunya,
"Guru bagaimana tampakku ketika lagi bermeditasi?"
Sang guru, "Wah kamu tampak tenang, hening, berwibawa,
seperti Buddha."

Mendengar itu Su Dong Bo senang sekali, lalu bertanya, "Guru pingin tahu bagaimana tampak guru ketika lagi meditasi?"

Sang Guru, "Benar juga, bagaimana tampak guru?"

Su Dong Bo, "Guru tampak bagai seonggokan kotoran sapi!"
Mendengar jawaban muridnya yang kasar, sang Guru sama sekali tidak marah, hanya menerima dengan senyuman.

Sekembali ke rumah Su Dong Bo bercerita penuh semangat pada adiknya," Dik, selama ini aku selalu kalah berdebat dengan guru. Tapi hari ini aku menang mutlak, guru kubuat bungkam bagai orang bisu."

Sang adik, "Oo ya? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi?"

Su Dong Bo, "Guru berkata sewaktu bermeditasi aku tampak
berwibawa seperti Buddha! Dan ketika guru bertanya bagaimana tampak beliau kala bermeditasi? Ku jawab guru bagai seonggokan kotoran sapi, guru langsung terdiam tak berkutik. Ha ha haha."

Sang adik, "Kakak kasihan kamu. Hari ini kamu benar-benar kalah mutlak!."

Su Dong Bo, "Loh kok bisa?"

Adik : ... "Hati guru ada Buddha maka guru melihat kamu bagai Buddha.
Sedangkan hatimu penuh kotoran sapi maka di matamu guru bagaikan kotoran sapi!"

Hati-hatilah, fenomena di luar selalu merupakan pantulan fenomena dari hati kita.

Hati yang dibungkus kebodohan akan memandang bodoh semua orang.

Semoga kita mengawali hari ini dengan hati Ўɐ♌ğ tulus...({})

(Dari Melly Kiong, Penulis Buku : Siapa bilang Ibu bekerja tidak bisa mendidik anaknya)

Selasa, 17 Mei 2011

ALLOH CINTA

ALLOH cinta pada orang yang BERDZIKIR.
ALLOH cinta pada orang yang BERPIKIR.

ALLOH cinta pada orang yang TAAT.
ALLOH cinta pada orang yang BERTAUBAT.

ALLOH cinta pada orang yang JUJUR.
ALLOH cinta pada orang yang BERSYUKUR.

ALLOH cinta pada orang yang DERMAWAN.
ALLOH cinta pada orang yang SABAR.

(dilagukan oleh Opick)

Selasa, 10 Mei 2011

TUJUH KIAT SUKSES

Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal.

Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses? Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses:
1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.

2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

3. Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf.

4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.

6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.

7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Rasanya, Anda bisa juga mencoba. Siapa tahu Anda pun mampu mengikuti jejak mereka. (WWM/William J. Bond/Gde)

Berpikir Positif Ala Thomas Alfa Edison

Copas dari kiriman email...Semoga bermanfaat...

Thomas Alva Edison, seorang penemu terbesar di dunia yang menemukan sekitar 3000 penemuan dan 1.093 diantaranya telah dipatenkan.
Edison dilahirkan pada tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat dari pasangan suami-Istri Samuel Ogden seorang tukang kayu dan Nancy Elliot seorang guru. Keduanya merupakan keturunan Belanda.
Pada usia 7 tahun, edison kecil pindah ke kota Port Huron , Michigan dan bersekolah di Port Huron . Namun tidak lama, 3 bulan kemudian ia dikeluarkan dari Sekolah karena menurut gurunya “Dia terlalu bodoh” sehingga tidak mampu menerima pelajaran apa pun, dia pun sering dipanggil idiot oleh gurunya.
Sang ibu, Nancy Elliot memutuskan untuk berhenti sebagai guru dan kemudian berkonsentrasi mengajari Edison baca tulis dan hitung menghitung.
“My mother was the making of me. She was so true, so sure of me; and I felt I had something to live for, someone I must not disappoint.”
Begitulah perkataan Edison kecil yang menunjukkan motivasi dalam diri Edison yang cukup kuat dalam belajar. Setelah dia bisa membaca, Edison jadi gemar membaca, ia membaca apa saja yang dapat dijumpainya ia membaca ensiklopedia, Sejarah Inggris, Kamus IPA karangan Ure, Principia karangan Newton dan juga Ilmu Kimia karangan Richard G. Parker. Kegemarannya yang menonjol adalah membaca, berpikir dan bereksperimen.
Pada umur 12 Tahun Edison menjadi penjual koran, permen, kacang dan kue di kereta api, sama seperti penjual asongan yang sering kita temui di kereta api ekonomi di Indonesia . Keuntungan dari berdagang itu sebagiannya dia berikan kepada orang tuanya dan sebagiannya dia simpan sebagai modal. Nah… Di dalam kereta api, ia menerbitkan koran Weekly Herald sambil mengadakan eksperimen di salah satu gerbong kereta api, setelah sebelumnya meinta ijin perusahaan kereta api “Grand Trunk Railway”.
Pada suatu malam Edison tidak sengaja menumpahkan sebuah cairan kimia sehingga menyebabkan sebuah gerbong hampir terbakar. Karena kasus ini Edison ditampar kondektur hingga pendengarannya rusak, kemudian dia dilarang bekerja di kereta api.
Namun Edison tidak menganggap pendengarannya yang rusak sebagai cacat, namun justru dia menganggapnya secara positif sebagai sebuah keuntungan sehingga ia memiliki lebih banyak waktu untuk berfikir daripada mendengarkan omongan–omongan kosong.
Pada usia 15 tahun Edison remaja menyelamatkan nyawa anak kepala stasiun yang hampir tergilas gerbong kereta api. Karena merasa berhutang jasa, sang kepala stasiun tersebut akhirnya mengajarkan cara pengiriman telegram, Edison hanya memerlukan waktu 3 bulan untuk menguasai pelajaran gratis tersebut. Sesudah itu, ia mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf.
Penemuan pertama yang dia patenkan adalah electric vote recorder, namun karena tidak laku, Edison akhirnya beralih ke penemuan yang lebih komersial. Edison kemudian membuat suatu alat yang kemudian ia beri nama stock ticker atau mesin telegraf. Peralatan itu dijualnya dan laku 40.000 dollar Amerika serikat (Sekitar 390 juta rupiah). Edison hampir pingsan melihat uang sebanyak itu. Uang ini dipakai Edison untuk mendirikan pabrik di Newark dan merekrut 300 orang pekerja sekaligus, disini ia mengembangkan telegraf sehingga mampu mengirimkan 4 berita sekaligus.
Pada umur 29 tahun, Edison mendirikan laboratorium riset untuk industri di Menlo Park , New Jersey . dan dalam 13 bulan ia menemukan 400 macam penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia.
Tahun 1877 ia berkonsentrasi pada lampu pijar. Edison sadar bahwa betapa pentingnya sumber cahaya ini bagi manusia. Dia menghabiskan 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk eksperimen lampu pijar. Yang menjadi masalah adalah menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik namun tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya.
Melalui usaha keras Edison , akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam. Tahun 1882, untuk pertama kalinya dalam sejarah lampu-lampu listrik di pasang di jalan-jalan dan di rumah rumah
Sungguh patut direnungkan ketika saat keberhasilan dicapainya, dia sempat ditanya: Apa kunci kesuksesannya. Thomas Alfa Edison menjawab:
“Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang disebut dengan kegagalan”
Bahkan saat dia ditanya apakah dia tidak bosan dengan kegagalannya, Thomas Alfa Edison menjawab:
“Dengan kegagalan tersebut, Saya malah mengetahui ribuan cara agar lampu tidak menyala”
This Amazing!! Edison memandang sebuah kegagalan sebagai sebuah hal yang sangat positif. Kegagalan bukan kekalahan tapi sebagai sebuah keuntungan. Cara memandang yang positif ini membuat Edison mampu meyakinkan orang lain untuk tetap mendanai proyeknya meskipun gagal berulang–ulang kali.
Mungkin prinsip Edison inilah yang patut kita terapkan dalam kehidupan kita sehari. Bahwa sebenarnya kita tidak pernah mengalami kerugian dan sesungguhnya kerugian itu bermula dari sikap dan cara pandang kita sendiri yang negatif.
Edison telah banyak menghasilkan berbagai penemuan yang sangat berharga bagi perkembangan umat manusia. Telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak adalah beberapa dari penemuan Edison .
Melewati tahun 1920-an kondisi kesehatannya kian memburuk dan Edison meninggal dunia tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun.
“Jenius adalah 1 persen ide cemerlang dan 99 persen kerja keras”

Senin, 09 Mei 2011

Tanyakan

Apa yang sudah kita punya ?
Apa yang kita butuhkan ?


2 pertanyaan diatas merupakan pertanyaan yang sudah sering kita dengar dari seorang yang memberikan motivasi dalam berwirausaha.

2 pertanyaan diatas mengandung "bagaimana" kesiapan "mind set" kita untuk berwirausaha. Mengapa ? Karena dalam wirausaha, hal yang paling penting dan mendasar adalah kesiapan "mental". kesiapan mental hanya diperoleh dengan persiapan mind set.

Untuk menyeting mind set, hal mudah dilakukan adalah dengan menanyakan 2 pertanyaan diatas.

Apa yang sudah kita punya ?
Cek apa-apa saja yang sudah kita "pegang" saat ini. Ijazah pendidikan, relasi, modal, keterampilan dll.


Apa yang kita butuhkan ?
Cek sekarang kita butuh apa untuk menjalankan usaha kita kedepan ? Kita butuh pembeli, kita butuh modal, kita butuh pelatihan dll.

Jika kita sudah cek itu semua kemudian putuskan untuk segera bertindak. Segera LAKUKAN apa yang sudah Anda putuskan tersebut jangan tunda. Karena waktu akan terus berjalan...

Selamat menempuh "new mind set" dalam wirausaha....

Selasa, 03 Mei 2011

"Badai" Pasti Berlalu

Artikel dari seorang kawan.. Semoga bermanfaat..semoga meng-inspirasi...


Pada suatu hari, seperti biasanya kami bekendaraan menuju ke suatu tempat. Dan aku yg mengemudi.
Setelah bbrpa puluh kilometer, tiba² awan hitam datang bersama angin kencang.
Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.

"Bagaimana Ayah? Kita berhenti?", aku bertanya.
"Teruslah mengemudi!", kata Ayah.
Aku tetap menjalankan mobilku.
Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun.
Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yg diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan.
Kulihat kendaraan² besar juga mulai menepi & berhenti.

"Ayah...?"
"Teruslah mengemudi!" kata Ayah sambil terus melihat ke depan.
Aku tetap mengemudi dng bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandanganku sampai hanya berjarak beberapa meter saja.
Anginpun mengguncang²kan mobil kecilku.
Aku mulai takut.
Tapi aku tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.

Setelah melewati bbrpa kilometer ke depan, kurasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang.
Setelah beberapa killometer lagi, sampailah kami pada daerah yang kering & kami melihat matahari bersinar muncul dari balik awan.

"Silakan kalau mau berhenti dan keluarlah", kata Ayah tiba².
"Kenapa sekarang?", tanyaku heran.
"Agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau berhenti di tengah badai".

Aku berhenti & keluar. Kulihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung.
Aku membayangkan mereka yg terjebak di sana dan berdoa, smg mereka selamat.
Dan aku mengerti bahwa jng pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dlm ketidakpastian & ketakutan kapan badai akan berakhir serta apa yg akan terjadi selanjutnya.

Jika kita sdg menghadapi "badai" kehidupan, teruslah berjalan, jgn berhenti, jgn putus asa karena kita akan tenggelam dlm keadaan yg terus kacau, menakutkan & penuh ketidak-pastian.

Lakukan saja apa yg dpt kita lakukan, & yakinkan diri bahwa badai pasti berlalu.

Jadikanlah kebiasaan yg positif untuk tdk menyerah hari ini....

Tentukan Diri Sendiri

Dua org ibu memasuki toko pakaian & membeli baju seragam anaknya.

Ternyata pemilik tokonya lagi bad mood shg tidak melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tdk sopan dgn muka cemberut.

Ibu pertama jelas jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu.
Yg mengherankan, ibu kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kpd penjualnya.
Berikut tulisan yang meng-inspirasi. Saya dapatkan dari email kiriman teman.

Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap demikian sopan pd penjual menyebalkan itu?”

Lantas dijawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak ? Kitalah sang penentu atas hidup kita, bukan org lain.”

"Tapi ia melayani dengan buruk sekali," bantah Ibu pertama.

"Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dg buruk dll, toh tidak ada kaitannya dg kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur & menentukan hidup kita, padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita," jelas Ibu kedua.

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain kpd kita. Kalau org melakukan hal buruk, kita akan membalasnya dg hal yg lebih buruk lagi. Dan sebaliknya.

Kalau org tdk sopan, kita akan lebih tdk sopan lagi. Kalau org lain pelit terhadap kita, kita yg semula pemurah tiba2 jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dg org tersebut. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan org lain.

Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita. Mengapa utk berbuat baik saja, harus menunggu diperlakukan dg baik oleh org lain dulu?

Jagalah suasana hati sendiri, jangan biarkan sikap buruk org lain menentukan cara kita bertindak! Kitalah sang penentu yang sesungguhnya!

visite my website http://hicomtec.com

Minggu, 01 Mei 2011

Gambar Perlengkapan Listrik

Yuk belajar perlengkapan listrik....


Kisah Pensil dan Penghapus


Pensil : Maafkan aku.

Penghapus : Maafkan untuk apa? Kamu tidak melakukan kesalahan apa-apa.

Pensil: Aku minta maaf karena telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada di sana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat.

Penghapus : Hal itu benar. Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan menggantikan diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan perananku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih

Saya menemukan kisah percakapan antara si pensil dan si penghapus sungguh inspiratif.

Orang tua kita layaknya si penghapus sedangkan kita layaknya si pensil. Mereka (Orang tua) selalu ada untuk anak-anak mereka, memperbaiki kesalahan anak-anaknya.

Terkadang, seiring berjalannya waktu...
Mereka akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
(Dalam hal ini, maksudnya bertambah tua dan akhirnya meninggal).

Walaupun anak-anak mereka akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri), Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

"Hingga saat ini, saya masih selalu menjadi si pensil..Dan hal itu sangat menyakitkan diri saya untuk melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "kecil" dan "kecil" seiring berjalannya waktu. Dan saya tahu bahwa kelak suatu hari, yang tertinggal hanyalah "serutan" si penghapus dan segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."

Kisah ini saya dedikasikan secara khusus kepada orang tua saya dan seluruh orang tua kalian.

Sumber BBM Groups PENS