Kamis, 29 Maret 2012

IMPLIKASI, PELUANG DAN TANTANGAN KENAIKAN HARGA BBM

Rencana kenaikan BBM oleh pemerintah pada 1 April 2012 ini, menimbulkan pro kontra diberbagai kalangan kelompok masyarakat. Bagi ibu-ibu rumah tangga, jelas kenaikan BBM berdampak pada naiknya biaya rumah tangga. Bagi sopir angkot, kenaikan BBM akan menaikkan tarif penumpang. Bagi pengusaha, kenaikan BBM akan menambah biaya produksi. Bagi nelayan, kenaikan BBM akan berdampak naikknya harga ikan. Demikian juga bagi sekelompok mahasiswa dan kalangan akademis yang mewakili kelompok “idealis”, menyikapi kenaikan BBM juga ada yang pro dan kontra. Bagi yang pro, dituduh menyakiti hati rakyat. Bagi yang kontra, dituduh mendukung rakyat. Terlepas dari pro dan kontra, yang jelas masing-masing kelompok mempunyai alasan yang dijadikan “justifikasi”nya.

Bagi pemerintah, kenaikan harga BBM ibarat makan buah simalakama. Dinaikkan, ibu mati. Tidak dinaikkan, bapak mati. Berikut analisis mengenai implikasi, peluang dan tantangan kenaikan harga BBM.

IMPLIKASI
Secara teori, kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga diberbagai sektor. Alasannya simple, karena biaya transportasi akan mempengaruhi harga pokok produk. Dimana salah satu komponen harga pokok produk adalah biaya bahan baku. Semakin tinggi biaya transportasi (pengiriman) yang disebabkan kenaikan harga BBM, akan menyebabkan semakin tingginya harga bahan baku. Harga bahan baku yang tinggi, akan menyebabkan harga produk juga semakin tinggi. Siapa yang memikul harga produk ? Konsumen. Dalam hal ini rakyat.
Kesimpulannya, dengan kenaikan harga BBM, rakyat yang merasakan dampaknya. Harga-harga semakin tinggi.Terjadilah inflasi. Kenaikan harga-harga yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan, akan menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Jika daya beli masyarakat turun, pengusaha (investor) enggan untuk memproduksi barang dan jasa. Akibatnya ekonomi mengalami kelesuan.

Disatu sisi, kenaikan BBM bertujuan untuk mengurangi subsidi APBN. Subsidi yang semula untuk BBM dikurangi, dialokasikan untuk pembangunan di sector lainnya. Dampaknya pembangunan di sector non migas, semakin berkembang. Misal sektor pertanian. Mengapa sector ini ? Karena sector inilah yang sangat mungkin, dipacu dan diintensifkan pembangunannya di Negara agraris seperti Indonesia ini. Banyaknya jumlah penduduk dan luasnya lahan yang ada di bumi pertiwi, inilah yang paling mungkin dan berpotensi untuk dikembangkan. Inilah keunggulan kompetitif yang kita miliki. Jutaan petani akan menggarap jutaan lahan diatas “bumi’nya sendiri. Dengan dana pembangunan yang dialokasikan, dapat memacu petani untuk giat bercocok tanam, sehingga suatu saat dapat diharapkan kesejahteraan petani (rakyat) akan meningkat. Dengan berlimpahnya hasil bumi yang ada di Indonesia, harga pangan semakin murah, kelebihannya dapat di jual ke Negara lain. Dari hasil penjualan inilah yang mendatangkan keuntungan. Keuntungan inilah yang menambah pundi-pundi pendapatan Negara. Semakin banyaknya pundi-pundi pendapatan, semakin memperbesar kesempatan untuk memacu peningkatan kesejahteraan rakyat disektor lainnya.
Bagaimana dengan sector selain pertanian ? Misal kesehatan, pendidikan, lingkungan, energy dll. Apakah sector tersebut tidak layak mendapat peningkatan subsidi dari kenaikan harga BBM ? Jawabnya tentu layak. Namun skala prioritaslah yang akan menentukannya.

Disinilah peran pemerintah untuk “arif dan bijak”, mana yang mendapat prioritas pertama dan mana prioritas kedua dstnya. Yang jelas “kearifan dan keadilan” pemerintah harus dilandasi “niat”nya semata-mata murni untuk kepentingan rakyat. Bukan sekedar kepentingan politik, bahkan “dagelan” segelintir politikus. Agar buah simalakama yang harus dimakan, tidak menimbulkan korban dipihak ibu maupun dipihak bapak.

PELUANG
Dibalik implikasi dan dampaknya, ada peluang dan kesempatan yang patut kita analisis bersama-sama. Peluang dan kesempatan itu begitu banyak dan terbuka lebar untuk direalisasikan.
1. Kesempatan untuk tidak “menggantungkan hidup” dengan BBM. Sebab suatu saat, BBM ini akan habis. Sebab BBM ini biayanya sangat mahal dibandingkan dengan alternative energy lainnya. Masih banyak sumber energy yang dapat diberdayakan, seperti matahari, angin, panas bumi, batu bara, gas dll. Alam Indonesia begitu luar biasa, lengkap dan menakjubkan. Negeri yang begitu kaya dengan sumber daya alam ini, harus mendapat sentuhan-sentuhan kreatif dari anak bangsa, agar kekayaan ini tidak lari dan dikuasai oleh Negara asing. Maka setiap adanya kenaikan harga BBM dapat dijadikan momen untuk “melaunch” ide kreatif penggunaan energy alternative selain BBM. Mulailah berganti dari mesin yang menggunakan BBM ke mesin energy alternative.
2. Kesempatan untuk memiliki dan menguasi sendiri semua potensi sumber daya alam sendiri. Kita tahu bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan pengolah sumber daya alam di Indonesia dikuasai oleh asing. Kita ambil contoh Exxon Mobile di Aceh dan Freeport di Irian Jaya. Momen kenaikan harga BBM dapat dijadikan untuk “merebut” kekayaan kita dari asing. Sehingga kita menjadi Negara yang merdeka dan tidak bergantung dengan Negara lain.
3. Kesempatan untuk mengoptimalkan “modal” bangsa. Sebagai Negara agraris, tentu modal utamanya lahan yang luas dan subur dan sebagai Negara bahari, tentu memiliki modal laut yang luas dan sumber daya manusianya yang terampil baik di bidang pertanian maupun kelautan. Kedua modal ini sudah ada, tidak perlu beli. Tinggal mengelolanya secara “kreatif” agar segenap modal itu dapat dikelola untuk kemakmuran bangsa.
4. Dari sisi politis, peluang yang ada adalah bersatunya segenap komponen politik (mulai dari partai politik dan politisinya) untuk menjadikan momen kenaikan harga BBM ini membentuk “koalisi bangkit Indonesia”. Koalisi ini bergerak dalam tataran politis untuk mendukung “gerakan kembali optimalkan potensi bangsa”. Lupakan perbedaan, tapi satukan tujuan “optimalkan potensi bangsa”, yaitu kembangkan energy alternative, rebut kembali “perusahaan-perusahaan asing”, kelola “tanah dan laut” yang melimpah.
Maka “kreatif” melihat peluang kemudian bersama-sama mengambil “cangkul dan parang” untuk mulai bekerja mengelola segala peluang tersebut menjadi sumber kemakmuran rakyat.

TANTANGAN
Melihat peluang yang demikian besar, kita juga perlu memeriksa, apakah kita benar-benar sudah siap ? Inilah tantangan besarnya.
1. Peningkatan sumber daya manusia yang handal dan terampil menciptakan energy alternative. Disinilah peran dunia pendidikan, mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, dituntut untuk “profesional’ menyediakannya. Tidak hanya sekedar mengelola pendidikan yang “ala kadar dan sekedar” saja, tapi benar- benar menjadi institusi yang melahirkan pribadi-pribadi unggul dan kreatif. Tidak hanya sekedar “kejar tayang” jumlah lulusan dan ajang “cari ijazah” saja untuk peningkatan karir, namun benar-benar menjadi institusi yang dapat dibanggakan untuk bersaing menjadi “yang terbaik” dalam melahirkan insan-insan terdidik.
2. Peningkatan kualitas politisi, bukan sekedar politisi yang “dermawan”, namun politisi yang “negarawan”. Politisi “dermawan” adalah politisi yang meletakkan kepentingan pribadinya karena dia ingin dikenal dan ingin balas budi kepada konstituennya. Sedangkan politisi “negarawan” adalah politisi yang meletakkan kepentingan Negara diatas kepetingan pribadi dan golongannya. Politisi negarwan “melihat” problematika bukan atas kepentingan “kecil” namun untuk kepentingan yang “besar”. Istilahnya “helicopter view”. Bukan melihat persoalan hanya sebatas kepentingan pribadi dan golongannya, namun harus melihat kepentingan untuk kemaslahatan Negara.
Politisi negarawan berpikir :
1. “Bagaimana caranya “asset” Negara dapat dikuasasi sendiri bukan dikuasai oleh Negara lain ?”
2. “Bagaimana “modal” tanah dan laut bangsa, dikelola untuk kemakmuran Negara bukan untuk dibagi-bagi ?”
3. “Bagaimana anggaran yang ada, digunakan semakmur-makmurnya untuk rakyat ?”
Sedangkan politisi dermawan berpikir :
1. “Bagaimana caranya “asset” Negara jatuh dan dikuasi oleh asing?”
2. “Bagaimana caranya “modal” tanah dan laut bangsa, dikelola dan dibagi-bagi ?”
3. “Bagaimana anggaran yang ada, dibagi-bagi untuk pribadi dan partai ?“
Itulah perubahan “mind set”. Jika “mind set” telah berubah, sama, satu untuk kepentingan Negara, mudahlah mengatur Negara ini. Namun jika “mind set” politisi masih sama, hanya untuk “bagi-bagi kue”, maka runyamlah mengatur Negara.

Mungkin inilah yang dirasakan oleh bapak SBY. Dilema antara menaikkan atau membiarkan harga BBM seperti apa adanya. Yang pasti, mau naik atau tidak naik harga BBM, akan mudah kita sikapi jika persoalan ini dilihat bukan dari sisi politis. Menolak, tahu alasannya. Setuju, tahu alasannya. Jangan asal menolak dan juga jangan asal menerima.

Batam, 23 Maret 2012

Cahyo Budi Santoso

Minggu, 18 Maret 2012

KODE E

Selasa, 22 Maret 2011
Hidayatullah.com--Belum lama ini, di situs jejaring sosial Facebook beredar kabar produk makanan dan minuman mengandung lemak babi dengan kode E. Simpang siur ini sempat pula dibantah Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Beberapa tahun terakhir beredar informasi tentang ingredient makanan yang dimunculkan dalam kode-E baik di milis-milis tertentu maupun catatan (note) FB beberapa orang yang mengindikasikan bahwa deretan kode-E tersebut pasti bersumber dari babi. Dan kini isu tentang kode-E pada salah satu produk yang telah bersertifikat halal merebak lagi, yang pastinya meresahkan masyarakat penikmat produk tersebut.

Apakah yang disebut kode-E? Kode-E atau E-number menurut UK Food Standard Agency adalah kode untuk bahan tambahan/aditif makanan yang telah dikaji oleh Uni Eropa. Kadang-kadang pada komposisi bahan di kemasan produk pangan tertentu hanya muncul dalam bentuk kode saja, ya kode E tersebut.

Sebenarnya, untuk kepentingan perlindungan konsumen, produsen tidak dibolehkan menginformasikan bahan makanan dalam bentuk kode-E saja, harus ada dalam padanan nama bahannya. Supaya tidak terjadi informasi yang misleading (menyesatkan). Karena ada orang yang alergi dengan bahan pangan tertentu. Kalau dimunculkan dalam bentuk kode-E saja, jelas tidak semua orang bisa menterjemahkan kode tersebut.

Berkaitan dengan aspek kehalalan, berikut ada kutipan hasil salah satu bahan diskusi di Komunitas Peduli Produk Halal, salah satu group di Facebook. Anda bisa melongok informasi tentang berbagai bahasan diskusi tentang kehalalan di group tersebut.

E-100 adalah curcumin merupakan ekstrak kunyit yang berfungsi sebagai pewarna (halal)

E 110 adalah sunset yellow yang merupakan pewarna terutama bagi produk-produk fermentasi yang mendapat perlakuan panas (halal)

E 120 adalah cochineal yang juga merupakan pewarna merah alami yang berasal dari sebuah serangga yang dalam keadaan bunting yang sebenarnya adalah carminic acid. Kehalalannya sangat tergantung wujudnya. Jika cair sangat tergantung pelarut yang digunakan

E 140 adalah chlorophyl adalah pewarna hijau alami yang bisa berasal dari bayam, rumput, dan tanaman lain. Proses ekstraksinya bisa menggunakan pelarut tertentu termasuk etanol. Jika cair, kehalalannya sangat ditentukan sisa pelarut etanol yang terdapat di dalam produk tersebut. Tetapi jika berbentuk bubuk, kehalalannya sangat ditentukan oleh bahan tambahan lain disamping klorofilnya.

E 141 adalah copper complexes of chlorophyl and chlorophyllins halal dengan catatan sama denan E 140.

E 153 adalah carbon black yang bisa berasal tanaman atau tulang hewan (bisa saja dari hewan yang tidak halal seperti babi atau hewan sapi, kerbau, yacht yang tidak disembelih secara Islam)

E 210 adalah calcium sorbat (halal) E 213 adalah potasium benzoate (halal), E 214 adalah calcium benzoate (halal), E 216 adalah ethyl 4-hydroxybenzoate (halal), E 234 adalah 2- (thyazol-4-yl) benzimidazole (halal) , E 252 adalah sodium nitrate (halal) , E 270 adalah calcium acetate (halal), E 280 adalah propionic acid (halal), E 325 adalah sodium lactate (syubhat, tergantung dari media fermentasi asam laktat yang digunakan), E 326 adalah potasium laktat (sda), E 327 calcium lactate (sda), E 337 (potasium sodium L-(+)-tartrate atau sodium potasium tartrate (halal) ,

E 422 adalah glycerol adalah hasil samping produksi sabun, sehingga harus dipastikan sumber asam lemaknya (bisa saja hewan (mungkin saja babi) atau tanaman, atau dari propilen (halal)

E 430 adalah polioksietilen stearat, E 431 adalah polyoksietilen (40) stearate harus dipastikan sumber asam stearatnya (hewani atau tanaman)

E 432 adalah polioksietilen (20) sorbitan monolaurate (sumbernya bisa hewan atau tanaman), E 433 polyoksietilen (20) sorbitan mono oleat, E 434 adalah polioksietilen (20) sorbitan monopalmitate, E 435 Polioksietilen (20) sorbitan monostearat, E 436 polioksietilen (20) sorbitan tristearate. E 470 sodium, potasium dan calsium of fatty acid , E 471 mono dan digleserida, E 472 acetylated mono dan digleserida,E 473 sucrose esters of fatty acid, E 474 sucroglyceride, E 475 polyglycerol ester of fatty acid, E 476 poliglicerol poliricinoleate, E 477 propilen glikol ester of fatty acid, E 478 lactilated fatty acid esters of glycerol and propane -1,2-diol, E 481 sodium stearoyl-2-lactylate, E 482 calcium stearoyl-2-lactilate, E 483 stearyl tatrate, E 491 sorbitan monostearate, E 492 sorbitan tristearate, E 493 sorbitan monolaurate, E 494 sorbitan mono-oleate, E 495 sorbitan monopalmitae, E 570 stearic acid, E 572 magnesium stearate. Semua bahan yang ada asam lemak (fatty acid seperti oleat, stearat, palmitat) nya maka statusnya menjadi syubhat karena ada kemungkinan dari bahan yang haram.

E 440 amidated pectin (halal),

E 542 edible bone phosphate (berasal dari tulang hewan sehingga ada kemungkinan dari babi)

E 631 sodium 5-inosinate (syubhat, dapat dihasilkan dari ekstrak daging),

E 635 sodium 5-ribonukleotida (syubhat tergantung dari media fermentasi yang digunakan)

E 904 shellac (halal)

Tetapi intinya, kode E yang ada kemungkinan bersumber dari hewan, tidak otomatis berasal dari babi. Harus ada sekelompok ahli yang bisa memastikan bahwa bahan-bahan tersebut apakah halal atau haram. Nah, aktivitas ini yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). */LPPOM-MUI

Rep: Muhammad Usamah
Red: Cholis Akbar
http://www.hidayatullah.com

Kamis, 01 Maret 2012

ADAD HARI JUM'AT

بسم الله والحمد لله وصلى الله على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعد


Hari Jumat adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah dan sahabatnya, bagaimana seharusnya menyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta'ala

Keutamaan Hari Jum’at

1. Hari paling utama di dunia

Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain:

Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihis salam dan mewafatkannya.Hari Nabi Adam ‘alaihis salam dimasukkan ke dalam surga.Hari Nabi Adam ‘alaihis salam diturunkan dari surga menuju bumi.

Hari akan terjadinya kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)

2. Hari bagi kaum muslimin

Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umt Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa dan nasehat-nasehat, serta do’a.

Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

3. Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari hari-hari

Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari jum’at adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari jum’at terdapat lima peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)

4. Waktu yang mustajab untuk berdo’a

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari jum’at lalu beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)

Namun mengenai penentuan waktu, para ulama berselisih pendapat. Diantara pendapat-pendapat tersebut ada 2 pendapat yang paling kuat:

a. Waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat jum’at

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullah menguatkan pendapat di atas. Sedangkan Imam As-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud adalah ketika shalat didirikan.

b. Batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘ashar

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud)

Dan yang menguatkan pendapat kedua ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, beliau mengatakn bahwa, “Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya.”

5. Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan jum’at sebelumnya

Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)

Adab Hari Jum’at Sesuai Sunnah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.

1. Memperbanyak Sholawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

Shalawat yang syar’i yaitu:

اللّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، اللهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allåhumma shålli ‘alaa muhammad wa ‘alaa ali muhammad,
kamaa shålayta ‘alaa ibråhiim wa ‘alaa ali ibråhiim innaka hamidum majiid, wa barik ‘alaa muhammad wa ‘alaa ali muhammad, kamaa baaråkta ‘alaa ibrohiim innaka hamidum majiid

artinya:

“Ya, Allah curahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah curahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, curahkanlah barakah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah curahkan barakah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

2. Mandi Jumat

Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Menggunakan Minyak Wangi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Bersiwak

Al-Imam Al-Bukhari dalam Shahihnya membuat Bab khusus tentang ditekankannya bersiwak pada hari Jum’at yaitu dalam dalam Kitabul Jumu’ati Bab Ath-Thibbi Lil Jumu’ati, no. 880 dan Bab As-Siwaki Yaumul Jumu’ati, no.hadits 887, 888, dan 889).

5. Bersegera Untuk Berangkat ke Masjid

Abu Huråiråh rådhiyallåhu ‘anhu berkata bahwa, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Apabila hari Jumat, maka para malaikat berdiri di pintu masjid sambil mencatat orang yang datang dahulu, lalu yang dahulu (sesudah itu). Perumpamaan orang-orang yang datang pada waktu yang paling awal adalah seperti orang yang berkurban seekor unta, berkurban sapi, berkurban kambing kibas, berkurban seekor ayam, lalu berkurban sebutir telur. Kemudian apabila imam sudah keluar (dalam satu riwayat: duduk 4/79), para malaikat itu melipat buku-buku catatannya dan mendengarkan zikir (khutbah).” (HR. Bukhari)

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari).

Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

“Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)

6. Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib

Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

7. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah

“Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada saat sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” (Hasan. HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

8. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

9. Membaca Surat Al Kahfi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Imam Hakim dalam Mustadrok, dan beliau menshahihkannya)

Demikianlah sekelumit etika yang seharusnya diperhatikan bagi setiap muslim yang hendak menghidupkan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika di hari Jumat. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa di atas sunnah Nabi-Nya dan selalu istiqomah di atas jalan-Nya. aamiin.

Wallahu a’lam bish shåwwab
. — with Hidayah Umi, Artye Cayanx, Siti Putri Kodok, Zuraida Sari, Eni Puetry Ragaztina, Haerul Wadi Selandir Peraya, Hafizah Mt, Angel Bintang Parahyangan, Effa Zulfanny Patti, Nirmala Yasmin, Sipu Arista, Mas Syariefudin Ahmd, Haydar Sunnah, Titin Azirha Reog, Dinda Aulyia, Neng Dindä Pöenyä, You Nick Cha, Zen NBianz, Fitri Fayza Minoz, Dita-Zihni Al-Qalbu, Kawulo Tyang Alit, Nia Dwy Anggraeny, Darly Pinkana, 'ѿ҃҃҃҃҃'јззснз 'јззсні'҃҃҃҃҃ѿ', Biru Laut, Ning Kratt, Ida Royanti, Ixa Aloné 'z, Irham Pujianto, Ka Izza, Umi Fitrie Abi, Rella Aditya Ahmad ArdiHansyah, Edi Brick, Yuni Dwi, Jebukk Aja, Maya Siskasari, Adie WeeLah, Lusi Wong, Maudy Chan, Mubarak Abdul Aziz, F Ujan Ef, Anto Hanya Milik Moe, Kartini Ae, Tulus Sura Karce, Zain Udin, Siti Wilangan, Dani Kurnia, Paulina Zhu, Zana Jingga and Kamariah Abdullah.

Sidang Yang Adil

Di ruang sidang pengadilan, seorang hakim duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong. Nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, dan cucunya kelaparan. Namun seorang laki yang merupakan manajer dari PT yang memiliki perkebunan singkong tersebut tetap pada tuntutannya, dg alasan agar menjadi cnth bagi warga lainnya.

Hakim menghela nafas. dan berkata, “Maafkan saya, bu”, katanya sambil memandang nenek itu.

”Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. Saya mendenda anda Rp 1 juta dan jika anda tidak mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU”.

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam. Namun tiba-tiba hakim mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang Rp 1 juta ke topi toganya serta berkata kepada hadirin yang berada di ruang sidang.

‘Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini, sebesar Rp 50 ribu, karena menetap di kota ini, dan membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya.

"Saudara panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa.”

sebelum palu diketuk nenek itu telah mendapatkan sumbangan uang sebanyak Rp 3,5 juta dan sebagian telah dibayarkan kepanitera pengadilan untuk membayar dendanya, setelah itu dia pulang dengan wajah penuh kebahagian dan haru dengan membawa sisa uang termasuk uang Rp 50 ribu yang dibayarkan oleh manajer PT yang menuntutnya.

Semoga di indonesia banyak hakim-hakim yang berhati mulia sepertii ini.
By: Polres Sidoarjo

Iklas Dan Syukur

Kisah Inspiratif Pentingnya Keikhlasan Dan Bersyukur


Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.

Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"

Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.

Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"

Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!"

Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu!

( Kisah Inspiratif )

Dari millis seorang kawan