Selasa, 15 Mei 2012

TENTANG MARAH


Tulisan ini adalah status saya di FB pada hari ini 15 Mei 2012...saya share di blog saya ini, mudah-mudahan bermanfaat....


Beberapa hari yang lalu ada "timeline" ke saya yang bertanya, kira-kira intinya "Apa tips yang paling mudah, agar kita dapat menghilangkan rasa marah di hati kita?". Waktu itu kesibukan saya luar biasa, sehingga belum sempat membalasnya. Mudah-mudahan sharing status ini bisa menjawab pertanyaan tersebut, sekaligus share untuk yang lainnya.

Sebelum ke inti permasalahan (tentang bagaimana cara mengatasi marah), tentu saya dan Anda bertanya "Apa sebab kita marah ?". Kalau kita marah, tentu ada sebabnya.

Menurut saya, kita bisa marah sebabnya cuma satu yaitu karena "apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan". Kita menyadari bahwa apa yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan kenyataan. Misal kita menginginkan anak kita pandai (nilainya tidak jelek), namun kenyataannya...ketika disuruh belajar, malah lebih suka main....akibatnya muncul kesal, jengkel dan MARAH. Maka keluarlah omelan, hardikan, bahkan cacian....Kadang-kadang, nama-nama hewan dalam kebun binatangpun, keluar tanpa terkontrol....Naik pitam, namanya....

Jika dilihat dari sisi qolbu, marah itu bisa disebabkan karena hati yang kotor. Kotornya hari karena kita banyak maksiat dan banyak lalai dari Alloh SWT. Jika hati sudah kotor, maka hinggap penyakit "merasa benar sendiri", egois dan nafsu. Ibarat cermin, jika cermin kotor maka tidak dapat digunakan untuk berkaca...Jika hati kotor, tidak dapat lagi membedakan, mana benar dan mana salah...

Kalau sudah demikian, bagaimana mengatasinya ? Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita, "Jika seseorang diantara kalian SEDANG MARAH dengan BERDIRI, hendaklah dia DUDUK. Jika belum tenang, hendaklah dia BERBARING"

Berdasarkan hadist diatas, jika kita marah dalam keadaan berdiri disuruh duduk...jika belum tenang, segera berbaring....

Suatu saat, mungkin kita sedang dimarahi orang lain...atau lagi marah-an dengan seseorang...Tentu kita bertanya, bagaimana menyikapi/menghadapi orang yang sedang marah tersebut ? Dari pengalaman saya, sikap ataupun cara kita menghadapinya adalah dengan "memposisikan diri kita seperti dia". Artinya kita masuk menyelami perasaan dia. Contoh jika kita sedang marah-an dengan pasangan (istri/suami) tentang suatu hal. Maka sebaiknya salah satu pihak mencoba untuk mengalah dengan "memposisikan diri kita seperti dia", cobalah melihat masalah yang sedang terjadi dari sisi pasangan kita (istri/suami). Misal "ooo...istriku mungkin lagi capek karena seharian sibuk masak, ngurusi anak, belanja, cuci dll...pantas dia marah...Sudahlah, biar kudengar apa yang dia omelin. Toh, nanti akan capek dan diem sendiri....". Mengalah sedikit namun untuk kebaikan.

Coba bayangkan, jika tidak ada yang mau mengalah....Misal ketika istri marah, suamipun ikut marah....kira-kira, apa yang tejadi ? Mungkin...piring beterbangan, nama-nama hewan terdengar berganti-ganti-an...Masing-masing pihak merasa benar...tidak ada yang mau mengalah....Ribut dan tidak terkendali....

Jadi, jika menghadapi orang yang sedang marah, lihatlah dan rasakan dari sisi orang tersebut...Mengalah untuk menang...

Kembali ke inti pertanyaan, "Apa tips yang paling mudah, agar kita dapat menghilangkan rasa marah di hati kita?". Menurut saya, rasa marah itu tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dikendalikan...Bagaimana cara mengendalikannya ? Caranya dengan banyak latihan/riyadhoh cara diatas dan juga banyak-banyak istighfar...Dengan banyak istighfar...hati akan menjadi bersih...bersihnya hati, melembutkan pikiran dan tindakan kita.

Kadang-kadang, jika sudah marah atau dimarahi orang lain, yang tertinggal adalah sakit hati. Jika sudah sakit hati, pikiran tidak tenang...Yang terpikirkan adalah sakit hatinya....Bagaimaina menghilangkan rasa sakit hati ? Sederhana, IKLAS....Nyatakan dalam hati bahwa semua yang terjadi adalah takdir dari Yang Maha Kuasa...Kita tiada kuasa apapun....

Akhirnya, semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang salah. Walohu'alam...(hanya Alloh Yang Maha Tahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar